|

Selasa, 28/04/2009 19:03 WIB
Kakak Ipar Manohara Juga Kabur dari Pangeran Kelantan
Nograhany Widhi K - detikNews


Jakarta - Bukan hanya Manohara Odelia Pinot yang sempat melarikan diri pasangannya anggota keluarga besar Kerajaan Kelantan, Malaysia. Ipar Mano juga melarikan diri dari kakak Pangeran Tengku Muhammad Fakhry yang merupakan putra mahkota kerajaan itu.

"Jangankan Mano, istri putra mahkota Kelantan - kakak Fakhry - itu juga kabur. Itu setelah dua tahun menikah. Dia warga negara Thailand," ungkap Raditya Angoebe, sahabat Mano, usai pertemuan dengan caleg Partai Demokrat (PD) Hayono Isman, di Hotel Nikko, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (28/4/2009).

Melihat kejadian yang kurang lebih sama itu, pria yang berprofesi sebagai fashion editor itu menduga tindak KDRT yang dilakukan dua kakak beradik itu merupakan akibat dari perlakuan keluarga. Selaku anak raja, mereka mendapat perlakuan yang berlebihan atau dimanjakan oleh keluarganya

Raditya mengaku mengenal Fakhry sejak sebelum menikahi Mano. Sepengetahuannya kala itu Fakhry bukan seseorang yang suka melakukan kekerasan fisik. Tapi bila kekerasan psikis berupa lontaran kata-kata kasar dan melecehkan, Raditya mengaku pernah menyaksikannya secara langsung.

"Fakhry pernah berkata ke Mano, 'Kamu kan property saya, kok nggak bisa melayani saya'. Pernah juga keponakannya yang usianya sekitar 11 tahun memuji kecantikan artis Indonesia di televisi, Fakhry bilang 'Cari tahu siapa namanya dan berapa harganya'," cerita Radit.

|

Ibunda Manohara Odelia Pinot (Foto: Heru Haryono/Okezone)

JAKARTA - Pemberitaan mengenai penganiayaan model cantik Manohara Odelia Pinot oleh Putera Sultan Kelantan Malaysia, membuat Masda, salah satu pekerja Kesultanan Kelantan, angkat bicara. Dia menuding, apa yang diungkapkan Ibunda Manohara, Daisy Fajarina bohong belaka.

"Saya bicara di sini karena hati saya tersentuh dengan pemberitaan yang ada terhadap pihak Kerajaan Kelantan. Saya bekerja di sana sudah delapan tahun dan saya tahu betul apa yang terjadi di sana. Bagi saya pernyataan Ibu Daisy itu tidak benar," ungkap Masda saat ditemui okezone di Ironwood Tower 5 Lantai 27 The Pakubuwono Residence, Pakubuwono, Jakarta Selatan, Jumat (25/4/2009).

Masda menjelaskan, selama bekerja di sana, dia sama sekali tidak pernah melihat bentuk pertengkaran maupun keributan, baik itu kekerasan atau pun adu mulut.

"Saya sampai pusing dan sempat tengok televisi, kalau Tengku melakukan kekerasan. Selama saya di sana semua baik-baik saja dan tidak ada keributan satu pun. Raja pun tidak pernah menzalimi Cipuan (panggilan Manohara)," imbuhnya.

Dia mengaku, keputusannya berbicara bukanlah suruhan pihak Kerajaan Kelantan. "Saya buka mulut di sini, bukan karena utusan dari kerajaan Kelantan, tapi saya turut prihatin dengan Kerajaan Kelantan," ungkap perempuan bertubuh mungil ini.(ded)

 

©2009 BALI BEAUTIFUL PLACE | Template Blue by TNB